Thursday, August 18, 2011

Philips DiamondClean HX9332, Sikat Gigi Elektrik Bertenaga USB

Menyikat gigi merupakan hal rutin dan penting bagi kesehatan mulut. Kualitas alat untuk menyikat gigi yaitu, sikat gigi tentu menjadi salah satu faktor utama untuk memperoleh hasil menyikat gigi yang baik selain cara menyikat gigi yang benar tentunya.

Terobosan dilakukan oleh vendor elektronik yang di Indonesia dikenal dengan lampu bohlam dan neonnya, Philips. Sikat gigi elektrik selama ini menggunakan tenaga baterai yang dicharge melalui charger yang terhubung ke stop kontak. Melihat semakin lekatnya hubungan manusia dengan berbagai gadget yang dominan memiliki port USB, Philips menciptakan sikat gigi elektrik yang dapat dicharge melalui port USB dan diklaim merupakan sikat gigi elektrik bertenaga USB pertama di dunia.



Philips DiamondClean HX 9332 ini memiliki berat 250 pound atau 113 kilogram dan dijuluki "sikat gigi iPod" karena bentuknya menyerupai alat pemutar musik yang memiliki layar kaca serta pengisian daya melalui port USB. Sikat gigi ini menggabungakan teknologi AirFloss yang memungkinkan untuk menghasilkan gerakan menyikat mencapai 31.000 sikatan per menit. Dengan gerakan super cepat berkisar 20,1168 meter/detik ini, pengguna dapat menghilangkan hingga 100 persen lapisan plak pada gigi dan membuat gigi jadi lebih putih.



Selain kemampuan yang mumpuni, Philips DiamondClean HX9332 ini juga memiliki fitur dimana pengguna dapat mengatur penggunaan sikat gigi berdasar lima mode menyikat gigi selama dua menit. Bahkan, untuk promosi, pengguna sikat gigi elektrik tercanggih di dunia saat ini dijanjikan memiliki gusi yang sehat hanya dalam rentang waktu empat belas hari.

Entah berapa harga alat ini jika sampai di Indonesia. Hal yang terpenting dalam menyikat gigi adalah keinginan untuk menyikat gigi.

referensi: liputan6.com; dailymail.co.uk
Dibuat untuk dibaca. Jika ingin mengkopi, silahkan tinggalkan komentar.

Monday, August 15, 2011

Ponsel 2G Lebih Mantap Saat Melakukan Panggilan Dibanding Ponsel 3G

Untuk pengguna ponsel 2G tentu judul posting diatas menjadi suatu gengsi tersendiri di saat gempuran teknologi ponsel 3G bahkan 4G menenggelamkan ponsel berteknologi 2G. Bagaimana tidak? Teknologi 3G menawarkan kecepatan akses yang lebih tinggi dan tentunya sudah memiliki kemampuan untuk melakukan panggilan video yang walaupun belum semua orang yang menggunakan ponsel berteknologi 3G menggunakan atau sebatas mengerti mengenai fasilitas panggilan video ini. Teknologi 4G tentu merupakan penyempurnaan dari teknologi 3G baik dari segi kecepatan transfer data, kestabilan jaringan, dan panggilan video dengan kualitas lebih baik.

Ternyata ponsel berteknologi 3G memiliki kelemahan saat melakukan panggilan suara terutama di tempat terpencil seperti daerah pedesaan. Disini saya sisihkan dahulu istilah 4G karena belum dipakai secara umum dan penelitian ini membandingkan antara teknologi 2G dan 3G. Hasil penelitian dari regulator komunikasi, Ofcom memperlihatkan ponsel 2G lebih baik dalam melakukan panggilan di daerah pedesaan dibanding ponsel berteknologi tinggi karena ponsel 2G menyertakan ruang internal untuk antena.

Badan pengawas tersebut menilai kompleksitas kinerja ponsel pintar berkurang karena tidak memiliki antena dan ponsel 2G tidak memiliki masalah untuk beralih dari jaringan 2G-3G walaupun kualitas suara kedua perangkat tersebut sama. Penelitian ini dilakukan Ofcom untuk mengetahui apakah konsumen membutuhkan informasi tentang jangkauan jaringan selular. Ofcom mendorong toko ritel untuk memberi informasi pada pelanggan tentang hasil liputan dan penelitian mereka sebelum membeli ponsel.

Nah, setelah membaca postingan saya ini, pengguna ponsel 2G tidak perlu malu lagi atau minder ketika berhadapan dengan pengguna ponsel 3G. Bagi yang mengutamakan jangkauan, ponsel 2G mantap ditangan. Bagi yang mengutamakan hiburan dan prestise, 3G dan perkembangan teknologi ponsel selanjutnya bisa dimiliki. Semua ada kelebihan dan kekurangannya.

referensi: liputan6.com
Dibuat untuk dibaca. Jika ingin mengkopi, silahkan tinggalkan komentar.