Sunday, August 7, 2011

Kartu ATM dengan Chip dapat dibobol

Iseng googling, dapatnya berita yang nantinya bisa jadi berita besar.

Teknologi pita magnetik sebagai tempat record data pada kartu ATM sudah sering dibobol oleh para white hat maupun black hat. Karena alasan keamanan, teknologi baru dikembangkan untuk kartu ATM berupa chip yang akan menggantikan pita magnetik. Sampai dengan saat ini, belum semua kartu ATM disematkan chip sebagai alat recordi data untuk menggantikan pita magnetik yang rentan dibobol.

Sayangnya, sudah ada seseorang yang mampu menjebol teknologi chip pada kartu ATM ini. Ia adalah peneliti bernama Christopher Tarnovsky dari Flylogic Engineering. Ia berhasil menemukan cara membobol kartu ATM berbasis chip dan mengungkapkan kelemahan teknologi itu pada publik.

Hasil penelitian Tarnovsky hingga ia berhasil menjebol kartu ATM berbasis chip diungkapkan dalam acara tahunan Black Hat Conference yang digelar di Washington D.C., Amerika Serikat. Penemuan ini sangat menghebohkan karena sebelumnya sistem berbasis chip dianggap sangat aman dan nyaris tidak dapat ditembus.

Tarnovsky berhasil menjebol chip dari vendor Infineon SLE 66 CL PE yang disebut banyak digunakan dalam komputer sistem game, kartu identitas, dan benda elektronik lainnya. Namun, seperti dikutip DarkReading, metode yang dipaparkan Tarnovsky memang cukup rumit dan mahal.

"Saya tidak bilang hal itu murah. Tapi, teknologi ini tidak seaman yang digembor-gemborkan para vendor.", ujar Tarnovsky.

Hal yang Tarnovsky lakukan untuk menjebol sistem chip memang rumit. Dibutuhkan analisa dengan mikroskop elektron, membuat sebuah 'peta' untuk menembus kemanan kartu kemudian menusukkan sebuah jarum super halus untuk mendapatkan data di dalamnya. Tarnovsky membutuhkan waktu sembilan bulan lebih dan mengeluarkan dana ratusan dolar dalam penelitiannya ini.

"Hal itu butuh waktu lama bukan karena apa yang dilakukan para vendor tetapi, karena saya masih belajar caranya. Setelah tahu caranya, tidak akan sesulit itu lagi.", tegas Tarnovsky.

Untungnya, Tarnovsky telah memberitahukan metode ini pada Infineon,selaku pembuat chip, dan Trusted Platform Module (TPM) selaku organisasi standardisasi keamanan chip sebagai bentuk pertanggungjawaban penelitiannya ini. Sehingga pihak vendor dan TPM dapat menentukan langkah dan mengambil keputusan yang tepat dalam pengembangan teknologi keamanan ini mengingat transaksi secara digital sudah menjadi gaya hidup masyarakat modern. 

Secara keseluruhan, teknologi ini belum dapat dikatakan tidak aman. Karena dengan melihat begitu rumitnya cara Tarnovsky untuk menjebol sistem berbasis chip jika dibandingkan dengan kartu magnetik yang dapat dengan mudah dibobol dengan alat 'sederhana' seperti skimmer.

sumber: detik.net  

No comments:

Post a Comment